Lowongan Penerimaan CPNS-D Pemprov/Pemda/BUMN 2009

Penerimaan CPNSD JawaTengah 2009 :

CPNS KOTA PEKALONGAN, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084519/6473KotaPekalongan.pdf

CPNS KABUPATEN PEKALONGAN
http://www.ziddu.com/downloadlink/7142703/PENGUMUMANCPNSFORMASI2009.pdf

CPNS KABUPATEN BATANG, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084548/6406Batang.pdf

CPNS KABUPATEN PEMALANG, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084588/n6411nPemalang.pdf

CPNS KOTA TEGAL, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084679/6474KotaTegal.pdf

CPNS KABUPATEN PEMALANG, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084867/6407KABTEGAL.pdf

CPNS JAWA TENGAH, klik Link dibawah ini:
http://www.ziddu.com/downloadlink/7084388/6400CPNS2009JATENG.pdf

Untuk Informasi lebih lanjut lihat langsung di:
http://cpns.jatengprov.go.id/



Penerimaan CPNSD Pemprov Jawa Timur 2009 : http://cpns2009.jatimprov.go.id/
Penerimaan CPNSD kota Surabaya 2009 :
http://www.surabaya.go.id/
Penerimaan CPNSD kota Samrinda 2009 :
http://www.bkdsamarinda.web.id/
Penerimaan CPNSD Pemkab Banjar : http://banjarkab.go.id/
Penerimaan CPNSD Pemprov DKI Jakarta :
http://www.rekrutmen.jakarta.go.id/
Update sesuai deadline :
Penerimaan CPNSD Seluruh Kab/Kota di Provinsi Sumatera Selatan | Deadline 29 Oktober 2009

GEMPA , LAGI???

ADA APA DI BALIK GEMPA ?

Oleh
Syaikh. Prof. Dr. Abdurrazzak bin Abdul Muhsin Al Badr
http://www.almanhaj.or.id/content/1844/slash/0

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan, ampunan dan
bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan
kejelekan amalan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak
ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa disesatkan Allah, maka tidak ada
yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, pilihan dan kekasih-Nya, yang Dia percayai
untuk menyampaikan wahyu dan syariat-Nya kepada umat manusia. Semoga shalawat
Allah dan salam-Nya senantiasa tercurah kepada beliau, serta semua keluarga dan
sahabatnya.

Kaum mukminin dan para hamba Allah� Bertakwalah kepada Allah karena
sesungguhnya orang yang bertakwa kepadaNya akan dijaga dan dibimbing oleh-Nya
kepada kebaikan urusan dunia dan akhirat.

Belakangan ini dunia seisinya membicarakan sebuah peristiwa besar, yaitu gempa
dahsyat yang karenanya bumi tergoncang hebat, dia berasal dari satu pulau di
Indonesia.

Akibatnya bumipun bergoncang dahsyat kemudian timbul setelahnya badai besar
Tsunami dan angin topan yang melumat berbagai kota dan banyak desa. Bahkan
sebagian tenggelam tertutup air sama sekali, seketika itulah meninggal ratusan
bahkan ribuan jiwa. Data terakhir menyebutkan bahwa korban mencapai 120 ribu
jiwa. Mereka meninggal dalam satu waktu akibat tenggelam oleh air yang menerjang
rumah, sawah, dan berbagai sarana hidup mereka!. Data ini bukanlah data final.
Sebab diprediksi bahwa jumlah korban jauh lebih besar dari jumlah ini. Di
samping itu, puluhan ribu orang luka-luka, serta jutaan yang lain kehilangan
harta benda dan tempat tinggal.

Ini adalah sebuah peristiwa besar yang semestinya menggerakkan hati kita.
Karenanya, dunia seisinya membicarakannya dan mengikuti berita serta
perkembangannya. Seorang mukmin yang dikaruniai taufiq oleh Allah Subhanahu wa
Ta�ala, dalam kejadian dan musibah besar seperti ini, harus melakukan berbagai
renungan keimanan, sehingga akan menambah keshalihan dan kedekatannya kepada
Allah Subhanahu wa Ta�ala, juga menambah rasa takutnya untuk bertemu dan
berhadapan dengan-Nya. Selain itu ia juga akan mengambil hikmah dan pelajaran
dari tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta�ala. Sebab itu, setelah
peristiwa besar ini kita harus merenungi beberapa hal yang harus senantiasa
diingat dan disadari sepenuhnya oleh setiap muslim:

Pertama:
Peristiwa ini dan semisalnya akan membimbing seorang muslim pada suatu perkara
�yang telah dia yakini- yaitu bertambahnya keimanan dia akan kesempurnaan
kuasa dan kekuatan Allah Subhanahu wa Ta�ala, serta meyakini bahwa Allah-lah
yang mengatur alam ini sesuai dengan kehendak-Nya, dan memutuskan apa yang Ia
inginkan. Tidak ada seorangpun yang bisa menolak keputusan-Nya. Allah Subhanahu
wa Ta�ala berfirman.

"Artinya : Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau
dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang
saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan
sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda
kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)".[Al An'am : 65]

Maksud dari "azab dari atas" dalam ayat tersebut adalah seperti petir,
halilintar yang menghancurkan, dan angin topan. Adapun makna �azab dari
bawah" adalah seperti gempa dan tanah longsor.

Jabir bin Abdillah Radhiyallahu �anhu berkata : Ketika Rasulullah Shallallahu
�alaihi wa Sallam membaca ayat: �Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu.� Beliau bersabda: "Aku
berlindung dengan wajah Allah yang mulia". Dan ketika membaca: �atau Dia
mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan
merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain.�
Beliau bersabda : "Ini lebih ringan". [HR Bukhari].

Kemudian renungkanlah firman Allah Subhanahu wa Ta�ala: �Perhatikanlah,
betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka
memahami(nya)�

Sesungguhnya beraneka-ragamnya tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta�ala
menuntun kita kepada pemahaman, keimanan dan kembali kepada Allah Subhanahu wa
Ta�ala.

�Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih
berganti agar mereka memahami(nya)� Yakni: agar mereka memahami tujuan yang
harus diwujudkan dari penciptaan mereka.

Kedua:
Peristiwa ini betul-betul salah satu tanda-tanda agung kekuasaan Allah Subhanahu
wa Ta�ala, yang dengannya Dia menumbuhkan rasa takut dalam jiwa
hamba-hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta�ala berfirman:

"Artinya : Dan tidaklah kami mengirimkan tanda-tanda itu kecuali untuk
menakuti". [Al Isra : 59]

Maksudnya ; Allah Subhanahu wa Ta�ala menumbuhkankan rasa takut dalam jiwa
hamba-hamba-Nya dengan tanda-tanda yang agung itu.

Berkata Qatadah rahimahullah: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta�ala
menakut-nakuti manusia dengan tanda-tanda kekuasaan yang Dia kehendaki, agar
mereka mengambil pelajaran, ingat dan kembali (kepada Allah Subhanahu wa
Ta�ala)". Adapun penisbatan peristiwa ini kepada alam, itu termasuk dalam
kejahiliyahan.

Maka hendaknya seorang mu'min takut, merenung dan mengambil pelajaran ;
bahwasanya Yang telah menimpakan musibah kepada saudara-saudaranya, Maha Kuasa
untuk menimpakan hal yang serupa atau lebih kepada selain mereka. Jatuh korban
120.000 jiwa atau lebih dalam satu waktu!. Adakah di antara kita yang mengambil
hikmah dan pelajaran?.

Ketiga:
Setelah kejadian ini mari kita renungi bersama nikmat Allah Subhanahu wa
Ta�ala berupa menetapnya bumi, sebagaimana firman-Nya:

"Artinya : Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tetap". [Ghafir : 64]

Maksudnya : Tidak bergoncang-goncang atau bergetar.

Mari kita renungi dari sini, betapa besar Dzat yang memegang bumi ini, sehingga
dia menetap dan tidak bergoncang atau bergoyang. Bayangkan bagaimana jika bumi
yang kita berjalan di atas permukaannya selalu bergoncang dan bergetar, bisakah
kita hidup di atasnya?, bisakah kita tidur?, bisakah kita bekerja? (tentu
jawabnya adalah : tidak -pent). Jadi Allah Subhanahu wa Ta�ala telah
melimpahkan karunia-Nya kepada kita berupa ketenangan dan menetapnya bumi ini.
Maka hendaknya kita mengambil pelajaran dari nikmat ini, lantas kita bandingkan
dengan gempa yang diciptakan Allah Subhanahu wa Ta�ala dari waktu ke waktu ;
hingga kita bisa mengambil kesimpulan : Betapa besar karunia ketenangan bumi dan
alangkah sempurnanya nikmat ini. Jika bumi ini bergoncang dalam sekejap saja,
telah memakan korban 120 ribu jiwa, bagaimana jika bergoncang sehari penuh, atau
berhari-hari, apa yang akan terjadi dengan manusia di permukaannya???.

Karunia Allah Subhanahu wa Ta�ala lainnya adalah tidak meluapnya lautan hingga
menenggelamkan semua daratan. Padahal kita tahu bahwa luas lautan di muka bumi
ini dua pertiga luas daratan. Allah-lah yang Maha Kuasa untuk menahan air laut
hingga tidak meluap ke daratan, padahal Dia mampu untuk menenggelamkan seluruh
daratan!.

Kita bisa ambil pelajaran dari sejarah:

"Artinya : Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) kami
bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera" [Al Haqqah : 11]

Tidak perlu jauh-jauh, bencana yang baru saja terjadi bisa menggambarkan bagi
kita hal itu ; air telah menenggelamkan berbagai daerah secara total, hingga
semua yang berada di atasnya mati, tidak tersisa seorangpun jua. Dua karunia ini
; menetapnya bumi dan tidak meluapnya lautan ke daratan haruslah kita syukuri,
sembari kita panjatkan puji kepada-Nya atas segala curahan nikmat-Nya.

Keempat :
Bumi adalah milik Allah Subhanahu wa Ta�ala, Dia-lah yang telah menciptakannya
dan menjadikannya ada. Dia pula yang telah menciptakan manusia dia atasnya. Maka
Dia pula-lah yang berhak untuk bertindak sekehendak-Nya. Perhatikanlah sebagian
perbuatan Allah Subhanahu wa Ta�ala terhadap bumi-Nya dalam ayat:

"Artinya : Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesunguhnya Kami mendatangi
bumi, lalu kami kurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan
Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak
ketetapan-Nya ; Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya". [Ar-Ra'd: 41]

Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa maksud dari "Kami kurangi bumi itu
(sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya" adalah dengan tenggelamnya (sebagian
bumi -pent), gempa dan berbagai macam bencana. Jadi Allah Subhanahu wa Ta�ala
mengurangi bumi dari tepi-tepinya sesuai dengan kehendak-Nya, tidak ada yang
bisa menolak keputusan-Nya.

Jika kita telah sadar bahwa bumi ini adalah milik Allah Subhanahu wa Ta�ala,
dan yang berhak untuk bertindak di dalam-Nya adalah Allah Subhanahu wa Ta�ala
juga; maka mari kita sama-sama merenungi apa hikmah di balik penciptaan kita di
muka bumi ini?. Tidak lain dan tidak bukan adalah dalam rangka menegakkan
kalimat tauhid Allah Subhanahu wa Ta�ala, mentaati perintah-Nya, mengikuti
syari'at-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, patuh terhadap perintah-Nya dan
perintah rasul-Nya Shallallahu �alaihi wa Sallam;. Kita wajib beriman terhadap
ayat-ayat yang jelas, hujjah-hujjah yang tinggi serta dalil-dalil agung yang
menjelaskan kesempurnaan Allah Subhanahu wa Ta�ala dan kewajiban untuk taat
kepada-Nya lantas mengikhlaskan ibadah hanya untuk-Nya. Hingga kita dapat
menjalankan tujuan penciptaan kita dengan sempurna ; yaitu menjalankan
perintah-Nya dan mengikuti rasul-Nya Shallallahu �alaihi wa Sallam.

Kelima:
Seharusnya seorang muslim bersikap tenang dalam menghadapi musibah yang
menimpanya atau menimpa saudaranya ; yakni dengan mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu wa Ta�ala, yakin dan bertawakkal kepada-Nya. Sesungguhnya musibah
itu akan membuahkan bertambahnya iman seorang mu'min, bertambah baiknya hubungan
dia dengan Allah Subhanahu wa Ta�ala, serta semakin sempurna kedekatan dia
dengan-Nya. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu �alaihi wa Sallam bersabda
:

"Artinya : Alangkah mengagumkan kondisi seorang mu'min; seluruh perkaranya
adalah kebaikan. Jika dia mendapatkan nikmat, bersyukur, dan itu adalah
merupakan kebaikan baginya. Dan jika dia tertimpa musibah, bersabar, itupun
merupakan kebaikan baginya". [HR Muslim]

Dan hal ini tidak akan ada kecuali dalam diri seorang mu'min.

Keenam:
Sesungguhnya seorang yang beriman akan sadar bahwa musibah-musibah ini tidak
lain dan tidak bukan adalah akibat dosa-dosa. Tidaklah terjadi suatu malapetaka
melainkan gara-gara perbuatan dosa, dan malapetaka itu tidak akan dicabut (oleh
Allah Subhanahu wa Ta�ala) kecuali dengan taubat. Allah Subhanahu wa Ta�ala
telah menjelaskan:

"Artinya : Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya".
[Al-'Ankabut : 40]

Saat inilah seharusnya seorang mu'min mendekat kepada Allah Subhanahu wa
Ta�ala dengan membawa taubat dan berserah diri kepada-Nya, sehingga dia dapat
memetik pelajaran dari musibah yang menimpa orang lain. "Sesungguhnya orang yang
bahagia adalah yang dapat memetik pelajaran dari (apa yang menimpa) saudaranya,
kebalikannya orang yang merugi adalah jika saudaranyalah yang mengambil
pelajaran dari apa yang menimpa dirinya".

Ketujuh :
Terakhir, kita memiliki beberapa kewajiban terhadap saudara-saudara kita yang
tertimpa musibah besar ini, di antaranya;

[a]. Berdo'a agar Allah Subhanahu wa Ta�ala meringankan penderitaan mereka,
serta menjadikan musibah ini sebagai titik tolak bagi mereka untuk kembali
kepada kebaikan dan bertaubat kepada-Nya. Kita juga memohon agar Allah Subhanahu
wa Ta�ala menenangkan ketakutan mereka, menutupi aurat mereka dan memberi
rizki orang-orang yang ditimpa kelaparan.

[b]. Juga kita berkewajiban untuk mengulurkan tangan membantu mereka semampu
kita. Saat ini ribuan orang sama sekali tidak memiliki tempat tinggal, rumah,
makanan dan minuman. Sedangkan kita hidup dalam kenikmatan. Bersyukurlah kepada
AllahSubhanahu wa Ta�ala atas nikmat dan karunia-Nya, kemudian bantulah
saudara-saudara kita semampunya!.

Kami tutup khutbah ini dengan sebuah doa agung dan berbarakah, yang selalu
dibaca oleh Rasulullah Shallallahu �alaihi wa Sallam; setiap malam sebelum
merebahkan tubuhnya di peraduan:

Artinya: "Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kita makan, minum dan
mencukupi kita, serta memberi kita tempat tinggal. Betapa banyak orang yang
tidak mendapatkan yang mencukupi dia serta memberi dia tempat tinggal". [HR
Muslim dari Anas bin Malik]

Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin (3X), hinakanlah kesyirikan dan
kaum musyrikin, serta hancurkanlah musuh-musuh agama kami.

Ya Allah, ringankanlah musibah yang menimpa saudara-saudara kami di manapun
mereka berada, kuatkanlah mereka wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah. Ya
Allah, tenangkanlah rasa takut mereka, obatilah kelaparan dan dahaga mereka,
tutupilah aurat mereka, karuniakanlah kepada mereka tempat tinggal yang baik,
wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah.

Ya Allah, kembalikanlah kami dan mereka kepada-Mu dengan baik, berilah kami
taufik untuk bertaubat kepada-Mu, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang beriman
dan mengikuti rasul-Mu Shallallahu �alaihi wa Sallam, juga karuniailah kami
-wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah- taufik untuk mengerjakan hal-hal yang
Engkau cintai dan ridhai, bantulah kami untuk melakukan kebaikan dan ketakwaan,
janganlah Engkau jadikan kami bergantung kepada diri sendiri, meskipun hanya
sekejap mata.

Ya Allah, ampunilah segala dosa kami, baik yang kecil maupun yang besar, yang
terdahulu maupun yang akan datang, serta yang tersembunyi maupun yang terlihat.
Ya Allah, sesungguhnya kami telah mendzalimi diri kami, jika Engkau tidak
mengampuni dan mengasihi, niscaya kami akan menjadi orang-orang yang merugi.

Hanya ini yang dapat kami sampaikan, kami mohon ampunan kepada Allah Subhanahu
wa Ta�ala untuk kita dan seluruh kaum muslimin dari segala dosa, mintalah
ampun kepada-Nya, niscaya Dia akan ampuni. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

[Ditranskrip dan diterjemahkan dari khutbah Jum'at Syeikh. Prof. Dr. Abdur
Razzak bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr �Hafizhahullahu- oleh : Anas
Burhanuddin dan Abdullah Zaen (Mahasiswa S-2 Univ. Islam Madinah. Disebarkan
oleh FSMS (Forum Silaturrahim Mahasiswa as-Sunnah) Surabaya 2004/1425]

Sepuluh Langkah menyambut Ramadhan

Oleh: Mochamad Bugi
From : dakwatuna.com



1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:

· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.

· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)

10 Gejala Pemanasan Global

Oleh Merry Magdalena
Lapisan Es yang Kian Menipis

Lapisan Es yang Kian Menipis

Ada yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan para pecinta lingkungan. Ada yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Yang pasti, fenomena alam itu bisa dirasakan dalam 10 kejadian berikut ini. Dan yang pasti ini bukan imajinasi belaka, sebab kita sudah mengalaminya.


  • Kebakaran hutan besar-besaran

Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.

  • Situs purbakala cepat rusak

Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.

  • Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.

  • Satelit bergerak lebih cepat

Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluat atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.

  • Hanya yang Terkuat yang Bertahan

Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya mahluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.

  • Pelelehan Besar-besaran

Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gununges, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

  • Keganjilan di Daerah Kutub

Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih “heboh” di daerah kutub. Riset di sekitar sumber airyang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.

  • Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara

Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman danhewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saatmatahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.

  • Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi

Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebihtinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.

  • Peningkatan Kasus Alergi

Sering mengalami serangan bersin-bersin dan gatal di matasaat musim semi, maka salahkanlah pemanasan global. Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan orang Amerika alami peningkatan. Pola hidupdan polusi dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari.

Diterjemahkan secara bebas dari www.livescience.com

Kredit foto www.earthportal.org

Info CPNS

Penerimaan 300.000 CPNS 2009 Segera Dibuka
Rabu, 29 April 2009 18:53 WIB

Pekanbaru, (tvOne)

Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) Republik Indonesia Taufiq Effendi menyatakan pemerintah segera membuka penerimaan 300.000 kursi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari seluruh Indonesia pada tahun 2009.

"Rencananya test penerimaan akan berlangsung pada bulan September 2009," kata Menpan Taufiq Effendi dalam kunjungan kerjanya di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu (29/4/2009).

Menpan juga menambahkan bahwa penerimaan 300.000 CPNS pada tahun ini diluar pengangkatan pegawai honor. Menteri mengatakan masih menunggu rekomendasi dari Departemen Keuangan sehubungan dengan formasi penerimaan CPNS tahun 2009.

"Pada saat ini kami masih menunggu rekomendasi dari Departemen Keuangan," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dari pembukaan penerimaan 300.000 CPNS yang paling banyak dibutuhkan adalah penyuluh pertanian.